Posko dan foto Megawati di beberapa desa di Kabupaten Tabanan Bali dirusak dan dibakar oleh massa PDIP sendiri. Hal ini terjadi karena mereka kecewa karena ada perubahan calon yang diajukan untuk bertarung dalam pemilihan bupati di daerah tersebut.
"Kami kecewa dengan rekomendasi kedua DPP yang dikeluarkan tanpa mendengar arus bawah dengan merubah paket calon bupati," demikian ungkap Wayan yang juga anggota satgas PDIP.
Kekisruhan ini terjadi karena DPP yang sebelumnya menetapkan I Wayan Sukaja dan Eka Wiryastuti sebagai paket calon bupati dan wakil bupati merubahnya menjadi Eka Wiryastuti dan Gede Eka Sanjaya.
Pendukung I Wayan Sukaja menganggap DPP arogan, karena tidak mendengarkan suara arus bawah dan tidak mendengarkan aspirasi mereka. Perubahan seperti ini menurut mereka sangat jarang terjadi, bahkan belum pernah terjadi sebelumnya. Massa PDIP yang kecewa tersebut mengancam akan terus melakukan aksi untuk menolak rekomendasi tersebut.
Sungguh disayangkan perusakan dan tindakan anarkis harus dilakukan untuk menyatakan protes, apalagi hal ini berkaitan dengan dunia politik. Masyarakat Indonesia sepertinya perlu bertumbuh dewasa dalam berpolitik dan menyampaikan protes dengan cara damai.
Sumber : Liputan 6